Global Finance Observer
SEE OTHER BRANDS

Your best source on finance and banking news from the world

The Fed Menyetujui Penurunan Suku Bunga 25 Basis Poin, Isyaratkan Dua Kali Penurunan Lagi di 2025

Grafik yang menampilkan pergerakan turun pada chart keuangan, kubus, dan simbol mata uang utama, menggambarkan reaksi pasar global terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS. – EBC

Seiring The Fed menurunkan suku bunga pertama di periode baru Presiden Trump, EBC Financial Group menyoroti bagaimana kekhawatiran pasar tenaga kerja, risiko inflasi, dan dinamika politik membentuk prospek bagi investor di seluruh dunia.

EBC Financial Group: Pelonggaran bantu ketenagakerjaan, tapi risiko inflasi tarif & dinamika politik tetap membayangi kebijakan jangka panjang.

DC, UNITED STATES, September 24, 2025 /EINPresswire.com/ -- Bank Sentral AS (Federal Reserve) menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, sehingga kisaran target kini berada di 4,00–4,25%. Ini menjadi pemangkasan pertama di periode kedua Presiden Donald Trump, setelah sebelumnya sempat tertahan selama sembilan bulan akibat ketidakpastian dari perubahan kebijakan besar pemerintahannya.

Keputusan ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran The Fed terhadap pelemahan pasar tenaga kerja, sementara risiko inflasi dan tekanan politik tetap berada di latar belakang. Pasar kini bersiap menghadapi langkah lanjutan, dengan The Fed memberi sinyal kemungkinan dua kali penurunan tambahan sebelum akhir tahun.

Kekhawatiran Pasar Tenaga Kerja Jadi Prioritas

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menekankan adanya “risiko penurunan yang signifikan” terhadap lapangan kerja sebagai alasan utama pemangkasan suku bunga, dengan melihat melemahnya penciptaan lapangan kerja dan melambatnya perekrutan. Meski inflasi masih berada di atas target, pernyataan resmi The Fed setelah rapat menyoroti bahwa risiko terhadap pasar tenaga kerja semakin meningkat. Tingkat pengangguran AS pada Agustus tercatat 4,3%, tertinggi sejak Oktober 2021, dan revisi terbaru dari Bureau of Labor Statistics menunjukkan hampir satu juta pekerjaan lebih sedikit tercipta dalam 12 bulan hingga Maret 2025 dibandingkan laporan awal.

Di sisi lain, masuknya Gubernur The Fed yang baru, Stephen Miran, memunculkan perdebatan baru di dalam komite. Keputusan akhir diambil dengan suara 11–1, di mana Miran mendorong pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin. Hal ini menunjukkan preferensinya pada pelonggaran yang lebih cepat dan dalam, sekaligus menyoroti suasana yang semakin politis terkait independensi The Fed.

Reaksi Pasar dan Proyeksi

Pasar obligasi sebagian besar sudah mengantisipasi keputusan The Fed. Kontrak berjangka kini memperkirakan adanya penurunan suku bunga tambahan sebesar seperempat poin baik pada Oktober maupun Desember, sementara “dot plot” yang menunjukkan proyeksi para pembuat kebijakan memperlihatkan ketidakpastian yang besar terhadap arah suku bunga 2026.

David Barrett, CEO EBC Financial Group (UK) Ltd., mengatakan bahwa kehati-hatian The Fed mencerminkan baik ekspektasi pasar maupun realitas politik. “The Fed mengumumkan pemangkasan 25 basis poin – pasar obligasi memang sudah sangat mengantisipasi hal ini sebelum rapat. Pasar juga sudah memperhitungkan kemungkinan dua kali pemangkasan 25 basis poin lagi, dan pernyataan resmi sepertinya mengakui hal itu. Setelah pernyataan, pasar untuk Oktober dan Desember hampir sepenuhnya memperhitungkan pemangkasan tambahan,” ujarnya.

Dinamika Politik dan Ketidakjelasan Inflasi

Keputusan The Fed datang di tengah meningkatnya tekanan politik yang mengancam independensi tradisional bank sentral. Perbedaan pendapat dari Stephen Miran, mantan pejabat Gedung Putih, menunjukkan bagaimana pertimbangan politik mungkin semakin memengaruhi kebijakan moneter, sementara upaya terbaru Gedung Putih untuk mencopot Gubernur Lisa Cook – yang akhirnya dibatalkan oleh pengadilan federal – menegaskan keinginan pemerintah untuk merombak komposisi The Fed.

Selain itu, bank sentral kini harus menghadapi efek inflasi dari kebijakan tarif Presiden Trump yang diperluas, yang diakui para pejabat “mulai mendorong naik beberapa harga”, meski dampak ekonomi secara keseluruhan “masih perlu dilihat.”

David Barrett menambahkan, “Hasil ini cukup menguntungkan dari perspektif politik. Miran memilih pemangkasan 50 basis poin dan jelas menginginkan lebih banyak lagi menjelang akhir 2025 dan memasuki 2026. Dot plot untuk 2026 belum memberikan kesimpulan, karena para pembuat kebijakan belum memiliki pandangan jelas tentang arah suku bunga tahun depan. Kekhawatiran utama mereka adalah dampak akhir inflasi yang didorong tarif.”

Prospek: Pasar Sedang Bertransisi

Respons pasar cenderung beragam. Imbal hasil obligasi Treasury AS naik di berbagai tenor, dolar AS sempat melemah sebelum kembali pulih, dan pasar saham tetap didukung oleh prospek suku bunga jangka pendek yang lebih rendah. Namun, pertanyaan tentang inflasi jangka panjang dan koreksi di sektor tertentu masih muncul.

Barrett menyimpulkan, “Secara teori, The Fed yang lebih dipengaruhi politik dan suku bunga jangka pendek yang lebih rendah akan memberi dorongan pada saham, tapi saya rasa beberapa sektor memerlukan pembersihan terlebih dahulu sebelum kenaikan berikutnya. Dolar kemungkinan akan bergerak lebih rendah seiring waktu, dengan USD/JPY tetap menjadi indikator risiko utama yang perlu diperhatikan.”

Disclaimer: Artikel ini mencerminkan pengamatan EBC Financial Group (SVG) LLC dan hanya untuk referensi. Ini bukan nasihat keuangan atau investasi. Perdagangan Contracts for Difference (CFD) dan valuta asing (FX) membawa risiko kerugian signifikan, yang dapat melebihi investasi awal Anda. Sebelum melakukan perdagangan, pertimbangkan kondisi keuangan, tujuan investasi, keahlian, dan toleransi risiko Anda, serta konsultasikan dengan penasihat keuangan independen jika perlu. EBC Financial Group dan entitas globalnya tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi ini.

### 

Tentang EBC Financial Group

Didirikan di London, EBC Financial Group (EBC) adalah merek global yang dikenal berkat keahliannya di bidang financial brokerage dan asset management. Melalui entitas teregulasi yang beroperasi di berbagai yurisdiksi keuangan utama—termasuk Inggris, Australia, Kepulauan Cayman, Mauritius, dan lainnya—EBC memberikan akses bagi investor ritel, profesional, hingga institusi ke pasar global serta peluang perdagangan, mulai dari mata uang, komoditas, CFD, dan instrumen lainnya.

Dipercaya oleh investor di lebih dari 100 negara dan meraih berbagai penghargaan global, termasuk pengakuan berturut-turut dari World Finance, EBC dikenal luas sebagai salah satu broker terbaik dunia dengan gelar seperti Best Trading Platform dan Most Trusted Broker. Dengan posisi regulasi yang kuat serta komitmen pada transparansi, EBC konsisten masuk jajaran broker papan atas—diandalkan karena mampu menghadirkan solusi perdagangan yang aman, inovatif, dan berfokus pada klien di pasar internasional yang kompetitif.

Anak perusahaan EBC memiliki lisensi dan teregulasi sesuai yurisdiksi masing-masing. EBC Financial Group (UK) Limited diawasi oleh Financial Conduct Authority (FCA) Inggris; EBC Financial Group (Cayman) Limited diawasi oleh Cayman Islands Monetary Authority (CIMA); EBC Financial Group (Australia) Pty Ltd dan EBC Asset Management Pty Ltd diawasi oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC); sedangkan EBC Financial (MU) Ltd berizin dan diawasi oleh Financial Services Commission Mauritius (FSC).

EBC didukung oleh tim veteran industri dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di institusi keuangan besar, yang telah melalui berbagai siklus ekonomi mulai dari Plaza Accord dan krisis franc Swiss 2015 hingga gejolak pasar akibat pandemi COVID-19. Kami menumbuhkan budaya yang menjunjung tinggi integritas, rasa hormat, dan keamanan aset klien, memastikan setiap hubungan dengan investor ditangani dengan keseriusan penuh.

EBC juga bangga menjadi mitra resmi foreign exchange FC Barcelona serta terus mendorong kemitraan yang berdampak untuk memberdayakan komunitas—antara lain melalui inisiatif United to Beat Malaria bersama UN Foundation, kerja sama dengan Departemen Ekonomi Universitas Oxford, serta kolaborasi beragam mitra untuk mendukung inisiatif di bidang kesehatan global, ekonomi, pendidikan, dan keberlanjutan.

https://www.ebc.com/  

Michelle Siow
EBC Financial Group
michelle.siow@ebc.com
Visit us on social media:
LinkedIn
Instagram
Facebook
YouTube
X
Other

Legal Disclaimer:

EIN Presswire provides this news content "as is" without warranty of any kind. We do not accept any responsibility or liability for the accuracy, content, images, videos, licenses, completeness, legality, or reliability of the information contained in this article. If you have any complaints or copyright issues related to this article, kindly contact the author above.

Share us

on your social networks:
AGPs

Get the latest news on this topic.

SIGN UP FOR FREE TODAY

No Thanks

By signing to this email alert, you
agree to our Terms & Conditions